Kamboja (16/6). Kolam renang Aquatic Center Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, berdebur. Atlet-atlet renang itu berpacu. Mereka bukan speedboat, tapi lintasan renang mereka menciptakan gelombang yang susul menyusul.
Di sisa jarak terakhir, atlet renang ASEAN Para Games asal Indonesia, Fajar Nur Hadianto mengerahkan tenaga penuh. Dan dialah sang kampiun. Perbendaharaan medali emas Indonesia pun bertambah.
Medali itu bukan hanya untuk rakyat Indonesia, tapi juga hadiah dan kebanggaan bagi keluarganya di Semarang. “Kemenangan ini tidak hanya membanggakan bagi saya, namun juga memberikan kebahagiaan yang mendalam bagi keluarga kecil saya
Fajar adalah pribadi yang kuat, tegar seperti karang. Katanya, dalam kehidupan, kesempurnaan tidaklah penting; yang penting adalah bagaimana kita menghadapi tantangan dan menjadikan kekurangan sebagai peluang untuk bersinar.
Di balik prestasinya yang mengagumkan, Fajar harus menghadapi serangkaian tantangan untuk memperkuat semangat juangnya. Sebagai atlet yang berlaga di kancah internasional, Fajar terus berlatih di Pusat Latihan Nasional (Pelatnas) APG Cambodia. Ia bergabung di Pelatnas sejak Oktober 2022 hingga Mei 2023 di Kota Surakarta, “Proses persiapan yang intensif dan fokus ini adalah langkah awal saya untuk mencapai puncak performa di kompetisi internasional,” tuturnya.
Saat di Kamboja, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Fajar adalah cuaca yang ekstrem, terutama selama musim hujan dan panas, “Jadwal latihan yang ditetapkan pada pukul 05.00-08.00 pagi dan pukul 15.00-17.00 sore di kolam renang outdoor menuntut ketahanan fisik dan mental yang luar biasa,” kenangnya.
Ia pun harus beradaptasi dengan suhu yang berubah-ubah, pasalnya selama Pelatnas, ia terbiasa berlatih di kolam renang indoor yang cuacanya lebih stabil. “Saya gigih melawan rasa kejenuhan dan melatih dirinya untuk tetap fokus pada tujuan akhirnya,” kata Fajar.
Sebagai atlet kebanggaan nasional, Fajar harus menapaki berbagai kejuaraan. Sebelum memenangkan kejuaraan ASEAN Para Games 2023, Fajar telah menjadi jawara dalam kompetisi yang sama pada tahun 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah. Ia menetapkan fokusnya pada gaya dada, sebagai spesialisasinya, dengan tujuan meraih medali emas.
Sebagai atlet rentang waktu istirahatnya tidak panjang-panjang amat. Usai dua bulan rehat setelah APG Surakarta 2022, ia bersiap diri menghadapi ASEAN Para Games 2023 di Kamboja, “Saya merasa bersyukur atas kesempatan ini,” tutur Fajar.
Selama persiapan itu, ia dapat dukungan dan motivasi dari keluarga, pelatih, dan timnya. Mereka memberikan dukungan moral serta memberikan dorongan yang sangat dibutuhkannya, “Semangat juang, saya tidak hanya didorong oleh keinginan pribadi, tetapi juga oleh kebanggaannya untuk mewakili LDII Kota Semarang dan Indonesia dalam ajang bergengsi ini,” ujarnya.
Ketika Fajar berhasil memenangkan medali emas di ASEAN Para Games 2023, perasaan yang meluap-luap mengisi hatinya, “Kemenangan ini tidak hanya memenuhi target yang telah ditetapkan, tetapi juga memberikan dampak yang kuat pada keyakinan dan motivasinya dalam berolahraga,” timpalnya
Kemenangan tak membuatnya terbang tinggi jumawa, bahkan ia merasa dirinya perlu terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, “Medali emas tersebut menjadi bukti nyata dari semangat tinggi, latihan yang disiplin, doa yang tak henti, dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Saya meyakini bahwa kunci keberhasilannya terletak pada kombinasi ini,” ujarnya.
Kemenangan emas di ASEAN Para Games tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri Fajar, tetapi juga memperkuat keyakinannya bahwa segala sesuatu dapat dicapai melalui kerja keras dan dedikasi yang tanpa henti, “Prestasi yang luar biasa ini memberikan konfirmasi bahwa mimpi dan tujuan yang tinggi dapat diwujudkan jika kita memiliki tekad yang kuat,” katanya.
Selain itu, Fajar juga mengungkapkan pentingnya peran orang tua, terutama ibu, dalam perjalanan kesuksesannya. Dia menyadari bahwa doa dan dukungan dari orang tua adalah kekuatan terbesarnya, “Mendekatkan diri pada Allah dan berdoa dengan tulus merupakan salah satu pijakan utama dalam perjalanan saya menuju kemenangan. Ibu yang penuh doa menjadi inspirasi dan kekuatan bagi saya dalam menghadapi tantangan dan menjalani proses persiapan yang keras,” tegasnya.
Fajar menyadari bahwa kompetisi di ASEAN Para Games 2023 bukanlah tugas yang mudah. Dia berhadapan dengan atlet-atlet dari negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang merupakan lawan-lawan tangguh, “Mereka juga memiliki persiapan yang matang dan usia yang relatif lebih muda dibandingkan dengan saya, yang sudah mendekati usia 43 tahun. Namun, saya tidak membiarkan perbedaan usia menjadi hambatan,” lanjutnya.
Pesan Kepada Para Pemuda Generasi Penerus Bangsa
Fajar mengemukakan, bahwa usia mungkin bertambah tua, tetapi semangat dan rasa syukur harus tetap muda. “Saya menganggap bahwa semangat juang dan sikap bersyukur adalah kunci untuk tetap berdaya saing dalam latihan dan pertandingan. Saya terus memacu diri saya untuk memberikan yang terbaik dan tidak kalah dengan atlet yang lebih muda,” sindir Fajar kepada anak muda.
Atlet dari LDII Kota Semarang, juga tak lupa menyampaikan pesan, motivasi, dan harapannya kepada atlet-atlet muda yang bermimpi menjadi juara seperti dirinya dalam ASEAN Para Games 2023. Dengan pengalaman dan keberhasilannya, Fajar ingin berbagi inspirasi kepada mereka yang memiliki impian yang sama.
“Pesan pertama yang ingin sampaikan adalah untuk tetap menjaga semangat dalam berlatih. Saya menyadari bahwa dalam perjalanan menuju keberhasilan, akan ada banyak cobaan dan rintangan yang menghadang. Namun, dengan semangat yang tak pernah padam, kita dapat mengatasi semua itu. Setiap latihan adalah kesempatan untuk terus berkembang dan mengasah kemampuan kita,” pesannya.
Fajar menekankan pentingnya kedisiplinan dalam segala hal, mulai dari jadwal latihan, pola makan, hingga kehidupan sehari-hari. “Disiplin juga menjadi kunci dalam mencapai prestasi. Dengan disiplin, kita dapat menjaga fokus dan konsistensi dalam upaya mencapai tujuan kita. Disiplin adalah fondasi yang kuat untuk membangun karier atlet yang sukses,” imbuhnya.
Fajar juga menekankan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah. Dalam menghadapi semua ujian dan tantangan, memiliki hubungan yang erat dengan Allah akan memberikan kekuatan dan ketenangan batin. Ia mendorong atlet muda untuk senantiasa berdoa dan berusaha menjaga akhlak serta rendah hati dalam menjalani perjalanan kesuksesan. Jangan lupa selalu meminta doa dan membangun hubungan yang baik dengan orangtua, langkah-langkah kita akan selalu mendapat berkah jika melibatkan doa dari mereka,” lanjutnya.
Fajar berharap adanya pembinaan yang terfokus untuk para atlet sejak usia dini. Ia percaya bahwa dengan fasilitas dan pelatihan yang memadai, atlet muda dapat mengembangkan potensi mereka dengan lebih baik.
“Seperti konsep Pondok Pesantren yang menyediakan pendidikan formal dan mengaji, Saya berharap ada pemusatan latihan yang dilengkapi dengan pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan bidang olahraga masing-masing. Pelatih juga harus dibekali dengan ilmu kepelatihan yang bersertifikasi untuk memberikan panduan yang tepat dan berkualitas,” harapnya.
Prestasi Fajar Nur Hadianto di ASEAN Para Games bukan hanya membanggakan bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga bagi negara dan warga LDII. Keberhasilannya menunjukkan bahwa tidak ada kekurangan fisik yang dapat membatasi prestasi seseorang jika didukung oleh keyakinan, ketekunan, dan semangat yang kuat.
Melalui kisah perjalanan Fajar, kita diajarkan bahwa dalam hidup, kita semua dihadapkan pada tantangan yang mungkin tampak tidak terlampaui. Namun, dengan kekuatan tekad dan keyakinan, kita dapat mengatasi segala halangan yang ada di depan kita. Fajar Nur Hadianto adalah bukti nyata bahwa kekurangan fisik bukanlah batasan untuk meraih prestasi yang gemilang. (FWI/LINES)
The post Inilah Fajar, Sang Kampiun Renang yang Terus Mendamba Doa Ibu appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/inilah-fajar-sang-kampiun-renang-yang-terus-mendamba-doa-ibu/
- Buka Turnamen Futsal, Ketua LDII Denpasar Terapkan Sikap 29 Karakter Luhur LDII
- DPW LDII Bali Sambut Muswil Ke-9 dengan Semangat Kompetisi Sehat dan Berkelanjutan
- DPW LDII Provinsi Bali Gelar Seminar Wawasan Kebangsaan
- PAC LDII RENON BERSAMA KELURAHAN RENON KERJA BAKTI DAN TANAM POHON DI TK DHARMA SEJAHTERA
- Ketua DPD LDII Kabupaten Gianyar Hadiri Rapat Pengawasan Aliran Kepercayaan di Kejaksaan
- PC LDII Kuta Utara sambut Lurah dan Tokoh Masyarakat dalam "Menyama Braya".
- Ikuti CAI Bali 2024, Generasi Muda LDII Bali Digembleng 29 Karakter Luhur
- Jamintel: Program Kebangsaan LDII Jadi Solusi Atas Krisis Kebangsaan Akibat Pengaruh Asing
- Ketum DPP LDII: Di Usia ke-64, Kejaksaan Membantu Demokrasi Tetap pada Jalurnya
- LDII Ingatkan Pendidikan sebagai Hak Anak yang Harus Dipenuhi