Papua (16/10). Usai menyelenggarakan upacara pembukaan yang meriah di Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (02/10), PON Papua resmi berakhir melalui closing ceremony, pada Jumat (15/10).
PON XX Papua mempertandingkan beberapa cabang olahraga, di antaranya sepak bola, basket, voli, hingga pencak silat. Berbicara pencak silat, ada yang menarik dalam cabor ini. Salah satunya dari perguruan silat Persinas ASAD.
Di ajang kompetisi PON XX Papua, beberapa pesilat Persinas ASAD cukup dominan dan banyak meraih medali. Bahkan kontingen Jabar menjadi juara umum di PON Papua berkat kontribusi emas yang dimenangkan atlet perguruan Persinas ASAD.
Ketua Lembaga Pelatih PB Persinas ASAD, Bachtiar Mukti Hidayat mengatakan, ada puluhan atlet Persinas ASAD diturunkan di PON XX Papua 2021. “Atlet-atlet Persinas ASAD yang turun berlaga di PON XX Papua 2021 sebanyak 22 pesilat. Rinciannya 17 atlet hasil seleksi dari Pra-PON tahun 2019. Kemudian, ada 5 pesilat tuan rumah Papua,” ujarnya.
Tak sekadar menurunkan, PB Persinas ASAD juga berkontribusi meraih medali emas, perak dan perunggu di PON XX Papua 2021. Dengan rincian, 5 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu.
“Peraih medali emas di antaranya, Khoiruddin Mustaqim dari Jawa Tengah, Eka Yulianto dari Jawa Barat, Hendra Wahyu Hidayat dari Kalimantan Timur, Putra Hidayana dari Papua, dan Deryalfi Fathudin, Lutfi Ebyanto kategori ganda putra dari Papua,” papar Bachtiar.
“Sedangkan, perak didapatkan Ausri Bayusro dari DKI Jakarta. Tidak hanya itu, untuk medali perunggu berhasil diraih Baratha Yudha dari Jawa Tengah, Eri Budiono dari Jawa Barat, dan Deryalfi Fathudin kategori tunggal putra dari Papua,” lanjutnya.
Bachtiar menjelaskan, sebelum mendapatkan medali di PON XX Papua, para atlet Persinas ASAD diseleksi dengan ketat dari kontingen masing-masing.
“Kami telah mempersiapkan para atlet di setiap provinsi melalui kejuaraan kabupaten atau kota menuju Porprov. Untuk atlet yang menjadi juara 1, Porprov atau lolos seleksi provinsi mewakili provinsi untuk Pra-PON berhak untuk menjadi kandidat utama di turnamen PON. Selain itu, ada penguatan dan pemantapan untuk proyeksi tuan rumah Papua,” jelasnya.
Tidak hanya itu, PON XX Papua ini merupakan pencapaian prestasi luar biasa. Sebelumnya, kata dia, PON XIX di Jawa Barat pada tahun 2016, Persinas ASAD hanya memperoleh 2 emas dan 2 perak. “Dalam turnmaen PON XX Papua 2021 ini, prestasi Persinas ASAD meningkat dua kali lipat, dengan perolehan medali 5 emas 1 perak 3 perunggu. Dari 16 anggota perguruan PB IPSI, Persinas ASAD menjadi juara Umum dalam perolehan medali,” ujarnya.
Bachtiar menambahkan, meski di masa pandemi atlet Persinas ASAD tetap melakukan latihan dengen menerapkan protokol kesehatan ketat. “Untuk latihan di persinas ASAD sendiri, tetap berlangsung sesuai kondisi setempat. Adapun yg tidak dapat melaksanakan program latihan karena level PPKM di daerah tertentu, maka berlatih di rumah atau dapat diteruskan jika level PPKM sudah menurun,” tambahnya.
Usai mengikuti PON XX Papua 2021, PB Persinas ASAD memiliki beberapa target di PON selanjutnya. “Target, minimal mempertahankan perolehan medali di PON. Namun, kami akan berusaha meningkatkan jumlah pesilat untuk lolos PON dengan program satu provinsi minimal satu atlet Persinas ASAD. Hal ini untuk meraih peluang mendapatkan medali di PON lebih banyak lagi,” tutup Bachtiar. (FW/Lines).
The post Menilik Prestasi Persinas ASAD di PON XX Papua appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Sumber berita : https://ldii.or.id/menilik-prestasi-persinas-asad-di-pon-xx-papua-papua/