Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Menjalin Ukhuwah, Merajut Kebersamaan

Sekolah Pamong Indonesia Resmi Dibuka, Tingkatkan Kompetensi Pamong Bentuk SDM Profesional-Religius

Kategori : LDII News, Nasional, Ditulis pada : 25 September 2021, 12:59:17

Jakarta (25/9). Departemen Pendidikan dan Pelatihan Umum DPP LDII membentuk Sekolah Pamong Indonesia dengan tujuan memperkuat dan menggali pendidikan karakter yang sudah ada, sehingga menghasilkan karakter profesional-religius yaitu alim-fakih, berakhlakul karimah dan mandiri atau disebut ‘Tri Sukses’ serta memiliki enam tabiat luhur.

Sekolah Pamong Indonesia digelar secara tatap muka pada Sabtu (25/9) di Ponpes Minhajurrosyidin Jakarta Timur dengan tetap menjaga protokol kesehatan selama acara berlangsung. Diikuti sekitar 77 peserta pamong perwakilan dari ponpes binaan LDII se-Jabodetabekten.

Mewujudkan salah satu bidang pengabdian LDII yakni pendidikan karakter profesional religius, selaras dengan amanat UU No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional jangka panjang 2005-2025 yakni mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.

Serta mewujudkan karakter bangsa yang berdaya-saing dan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.

Menurut Dr. Drs. H. Basseng M.Ed selaku Ketua Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum DPP LDII, “Sekolah Pamong Indonesia (SPI) merupakan kontribusi LDII untuk NKRI. Khususnya pada bidang pendidikan yang mana LDII mengusung pendidikan karakter. Maka dari itu seluruh stakeholder, yang membentuk karakter pada peserta didik itu fokus terhadap program bidang pendidikan di lingkungan LDII.”

“Stakeholder itu meliputi kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, tenaga pendidik, orang tua sampai dengan pamong. Pamong memainkan peranan yang signifikan dan penting dalam membentuk karakter profesional religius pada setiap siswa-siswi pada satuan pendidikan.”

“Oleh karena itu, maka kami menyelenggarakan Sekolah Pamong Indonesia (SPI) ini agar pamong yang mendampingi setiap peserta didik di asrama, sekolah, boarding school, ponpes, memiliki kompetensi untuk menanamkan karakter, yaitu karakter tri suskes dan 6 tabiar luhur. Pamong perlu memiliki pengetahuan keterampilan untuk membangun karakter tersebut,” tambah H. Basseng.

Pembelajaran Sekolah Pamong Indonesia menggunakan pendekatan 10, 20, 70 dalam penerapan kurikulumnya. Yaitu 10 persen peserta SPI belajar di kelas, para pamong mendapatkan pengetahuan secara langsung dari para fasilitator tentang bagaimana cara menanamkan karakter pada setiap peserta didik. 

Kemudian peserta Sekolah Pamong Indonesia off campus, kembali ke tempat tugas satuan pendidikannya masing-masing untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan yaitu 10 persen tersebut. Kemudian mereka lakukan penerapan sebanyak 20 persen , tapi karena masih tahap awal masih perlu pembimbingan dari fasilitatornya. Selanjutnya sebagai optimalisasi pembelajaran, peserta pamong dapat memanfaatkan platform e-learning pondokkarakter.com yang dimiliki LDII. 

Setelah itu, peserta kembali untuk belajar secara tatap muka, kemudian peserta kembali melakukan penerapan lagi secara mandiri sebanyak 70 persen.

Pada tahap ini, peserta dianggap sudah kompeten, namun proses pembelajaran itu tetap berlangsung yang disebut experietial learning (belajar dari pengalaman).

Setiap peserta akan melakukan pembelajaran secara mandiri menyempurnakan kemampuannya, sehingga proses pengembangan kompetensi diri terus berlanjut. Sehingga nantinya akan menghasilkan pamong yang mampu menanamkan karakter profesioanal religius pada setiap siswa di satuan pendidikannya masing-masing. 

Prof. Dr. Ir. H. Sudarsono M.Sc saat membuka Sekolah Pamong Indonesia. Foto: LINES.

Senada dengan H. Basseng, Ketua Umum DPP LDII dalam hal ini diwakili oleh Prof. Sudarsono yang membidangi Litbang IPTEK dan Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup, mengatakan, “LDII berkomitmen membentuk SDM yang profesional religius melalui pendidikan. Kita sadari banyak pemangku kepentingan pendidikan, salah satunya jika di sekolah, boarding school, atau ponpes, dikenal dengan istilah pamong. Pamong adalah pengganti orang tua dalam mengasuh anak selama mereka berproses di sekolah boarding atau pondok pesantren. Oleh karena para pamong ini belum pernah mendapatkan pendidikan kepamongan, maka kami LDII ingin membantu meningkatkan kompetensi pamongnya agar mereka dapat menjalankan fungsinya dengan baik.”

Harapannya setelah menyelesaikan pelatihan di Sekolah Pamong Indonesia, para peserta dapat menjalankan fungsi kepamongannya dengan lebih baik. Ketika kembali ke satuan pendidikannya masing-masing, para pamong dapat membantu mewujudkan SDM yang profesional religius berkarakter. (Prima/LINES)

The post Sekolah Pamong Indonesia Resmi Dibuka, Tingkatkan Kompetensi Pamong Bentuk SDM Profesional-Religius appeared first on Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


Sumber berita : https://ldii.or.id/sekolah-pamong-indonesia-resmi-dibuka-tingkatkan-kompetensi-pamong-bentuk-sdm-profesional-religius/

built with : https://erahajj.co.id